VIVAnews –
Partai Demokrat meminta Partai Keadilan Sejahtera untuk satu suara dengan
partai-partai koalisi pemerintah lainnya dalam soal kenaikan harga bahan bakar
minyak (BBM).
“Kami berharap
PKS bersama partai koalisi mendukung kenaikan BBM,” kata Wasekjen Partai
Demokrat Saan Mustofa di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu 7 Maret 2012.
Menurutnya, pemerintah menaikkan harga BBM demi kepentingan bangsa dan
penyelamatan APBN.
Namun Saan belum
mengetahui apa yang akan dilakukan Sekretariat Gabungan Partai Koalisi apabila
PKS tetap pada pendirian awalnya menolak kenaikan harga BBM. “Kami belum sampai
bicara sanksi,” ujar Saan.
Sebelumnya,
Sekjen PKS Anis Matta menyatakan partainya menolak kenaikan harga BBM. PKS
berpendapat kenaikan BBM merupakan cara pemerintah untuk mengalihkan beban
pengelolaan fiskal dari anggaran negara kepada rakyat.
PKS berpandangan
pemerintah sebetulnya bisa mengantisipasi kenaikan harga BBM sejak dua tahun
lalu. “Banyak pilihan yang bisa dilakukan pemerintah untuk tidak menaikkan
harga BBM,” tegas Anis. PKS lantas menyodorkan opsi memotong pemborosan
anggaran pemerintah dan mengurangi subsidi lain di luar BBM.
Selasa 6 Maret
2012 kemarin, pemerintah akhirnya resmi mengajukan usulan kenaikan harga BBM
bersubsidi jenis solar dan premium sebesar Rp1.500 per liter. Kepastian itu
tertuang dalam Rancangan Undang-undang APBN Perubahan yang dikirim Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono kepada DPR.
DPR pun
selanjutnya akan menyerahkan surat presiden berisi RUU APBN-P tersebut kepada
Badan Anggaran DPR untuk mulai dibahas.(np)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar