Setiap
ciptaan Allah SWT. di alam raya ini mempunyai tujuan penciptaannya
masing-masing. Setiap yang bermanfaat dan mendatangkan kebaikan bagi manusia,
Allah akan menghalalkannya. Sebaliknya segala sesuatu yang mendatangkan mudharat (bahaya), Allah pasti
mengharamkannya. Firman-Nya :
“…yang menyuruh mereka
mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang munkar dan
menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala
yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada
pada mereka.” (Al-A’raf : 157)
Dalam
berbagai hal, termasuk berbicara, Allah dan Rasul-Nya memberikan rambu-rambu
yang menjadi panduan bagi setiap muslim karena berbicara memiliki dua dimensi
sekaligus, yaitu kebaikan dan keburukan, kebenaran dan kebatilan, keadilan dan
kezaliman. Untuk menghindarkan manusia dari hal-hal yang mendatangkan bahaya
dan dampak negatif dalam kehidupannya, maka islam sebagai agama yang syamil (universal) telah menetapkan
adanya aturan dalam berbicara. Prinsip-prinsip yang dipaparkan di bawah ini
merupakan sebagian dari sekian banyak panduan islam, baik yang diambil dari
nas-nas tersurat maupun hasil interpretasi dari hal-hal yang tersirat. Yang
dimaksud dengan nas-nas tersurat adalah ayat Al-Qur’an dan matan hadits yang
secara eksplisit menyebutkan aturan dalam berbicara, sedang hal-hal yang
tersirat adalah kesimpulan yang ditarik dari nas-nas umum yang secara luas
menjangkau pula aspek berbicara. Prinsip-prinsip yang sekaligus menjadi adab
dalam berbicara adalah sebagai berikut :
1.
Berbicara yang baik atau diam
2.
Berbicara sesuai kadar pemahaman akal pendengar
3.
Berbicara yang sederhana (jangan berbelit-belit)
4.
Tidak berbicara tentang hal yang tidak berguna
(sia-sia)
5. Menghindari kata atau istilah yang berkonotasi negatif
yang sengaja diciptakan oleh musuh-musuh kebenaran
6.
Berbicara dengan bahasa audensi
….. Bersambung …..
Diambil
dari buku Retorika Haraki Seri Manajemen Tarbiyah karangan Amirudin Rahim tahun
2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar